Oli berkualitas,oli mesin pekanbaru,oli pekanbaru,oli murah

Jumat, 11 Oktober 2019

Pengertian Oli Mesin Pelumas dan jenis-jenisnya

Oli atau Minyak pelumas mesin adalah zat kimia yang berupa cairan yang diberikan antara dua benda yang bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas atau Oli berfungsi sebagai pelapis pelindung yang mencegah terjadinya benturan antara logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin. Dan juga mencegah goresan dan keasusan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Oli atau minyak pelumas mesin mempunyai banyak ragam dan macamnya.

  1. Oli mineral Oli berbahan dasar yang berdasar dari minyak bumi yang diolah dan ditambahkan zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya.
  2. Oli sintetis/sintetik Oli sintetis biasanya terdiri dari Polyalphaolifins dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Kemudian senyawa ni dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Oli sintetis cenderung mengandung bahan karbon reaktif. Oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja uang lebih efektig dibandingkan oli mineral.

    5 Jenis Oli Mesin Pada Mobil Beserta Fungsinya

    Jenis-jenis oli mobil yang paling sering dikenal kebanyakan pemilik mobil pada umumnya hanya ada 2 saja. Oli merupakan komponen yang paling penting sebagai pendukung yang sangat dibutuhkan oleh semua jenis kenddaraan bermotor termasuk mobil.
    Oli merupakan pelumas penting bagi mesin mobil yang dapat berfungsi untuk mencegah kerusakan yang sangat fatal yang diakibatkan oleh gesekan antara komponen-komponen yang terbuat dari bahan logam yang terdapat pada mesin mobil anda. Bagi anda para pemilik mobil tentu sangat memahami betul, betapa pentingnya oli pada mesin mobil anda.

     
    Terdapat beberapa jenis oli mobil yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.untuk mempelajari lebih lanjut tentang oli yang ada pada mobil, berikut ada beberapa penjelasan yang dapat membantu anda tentang memahami beberapa jenis oli mobil.

    Mengenali Fungsi Oli
    Banyak yang menganggap bahwa fungsi oli yang ada pada mobil hanyalah sebagai pelumas mesin kendaraan. Akan tetapi oli juga mempunyai fungsi penting selain sebagai pelumas mesin, antara lain melindungi mesin dari resiko berkarat, sebagai pendingin mesin, dan penutup celah pada dinding mesin sebagai pelumas.
    Oli akan membuat gesekan antara komponen-komponen dalam mesin mobil anda agar dapat bergerak secara halus dan sehingga mesin mobil anda dapat bekerja secara baik pada suhu yang ideal. Kegunaan oli pada mesin mobil lainnya yaitu dapat memindahkan panas mesin yang mencapai suhu 1000-1600 derajat celcius menuju mesin lainnya yang lebih dingin.
    Kandungan aditif yang terdapat pada oli akan dapat membat lapisan film pada dinding silinder yang dapat melindungi mesin pada saat menyalakan dan sekaligus menghindari dari resiko berkarat meskipun mobil tidak digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama.
    Selain itu, kandungan aditifnya dapat melarutkan sisa hasil pembakaran agar dapat terbuang pada saat anda melakukan penggantian oli mesin. Terdapat 3 jenis oli yang dapat anda gunakan pada mobil, berikut beberapa penjelasan beserta fungsi masing-masing tentang oli ada pada mobil.



    1. Oli Mesin

    Jenis oli yang ada pada mobil pertama adalah oli mesin. Oli mesin merupakan jenis pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian mesin pada mobil. Fungsi utamanya sendiri adalah dapat mengurangi gesekan antara komponen-komponen yang ada pada mesi mobil anda.
    Membersihkan serpihan logam yang diakibatkan oleh gesekan antara satu komponen dengan komponen pada mesin yang lainnya. Selain itu, fungsi oli mesin sendiri dapat mendinginkan suhu pada mesin mobil anda. Bahan dasar oli mesin terdiri dari oli mineral, semi sentetik dan full sintetik. Lalu seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengganti oli mesin pada mobil?
    Anda dapat menggantinya sesuai dengan bagaimana anda menggunakan mobil itu. Apabila mobil sering digunakan pada jalanan yang macet atau ekstrim, maka lebih baik bila anda mengganti oli mesin mobil pada jarak 5000 km.Bila mobil hanya digunakan pada jalan yang ringan dan datar, maka oli mesin anda dapat bertahan hingga pada 10 ribu kilometer.
    2. Oli Transmisi
    Oli ini merupakan jenis oli yang digunakan pada sistem transmisi. Kegunaan dari oli transmisi sendiri dapat mempermudah pergantian gigi mobil dan merawat komponen-komponen transmisi agar terhindar dari resiko aus. Sama halnya dengan oli mesin, oli transmisi dibutuhkan pergantian secara berkala maka dengan waktu yang sedikit panjang atau dalam jangka waktu yang lumayan lama.
    Oli transmisi tidak hanya dapat digunakan pada mobil manual saja, tetapi juga dapat digunakan pada mobil bertransmisi matic, hanya saja terdapat sedikit kegunaanya yang berbeda. Pada mesin mobil dengan transmisi manual, oli hanya berfungsi sebagai pelumas saja yang fungsinya untuk memperlancar kerja komponen pada mesin saja.
    Sedangkan pada mesin mobil dengan transmisi matic, oli tidak hanya bekerja sebagai pelumas saja tetapi oli juga berfungsi untuk menghatntarkan mekanisme perpindahan gigi secra otomatis. Untuk masalah harga, oli transmisi berkisar antara Rp.50.000-80.000 untuk mobil bertransmisi manual sedangkan Rp. 100.000-200.000 untuk oli transmisi mobil matic.
    Proses pergantian oli transmisi anda dapat melakukannya pada bengkel mobil terdekat. Beberapa mobil tidak menyediakan tangki oli untuk memeriksa dan mengisi oli transmisi. Jenis mesin transmisi seperti ini dinamakan tamper-roof atau jenis mwsin yang terlindungi dari bahaya perubahan yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Sehingga yang menggantinya hanyalah produsen mobil tersebut ketika jadwal sevice mobil anda telah tiba.


    3. Oli Gardan
    Oli gardan merupakan oli yang berfungsi menhubungkan transmisi kegardan agar kinerja mesin lancar. Apabila mendengar bunyi dengung pada mobil anda, hal ini dapat menandakan bahwa oli gardan berkurang atau menjadi lebih encer. Letak oli gardan berada pada bawah bagian mobil.
    Sama seperti oli yang lainnya oli ini juga membutuhkan pergantian, oli gardan biasanya membuuhkan pergantian pada 10-20 ribu kilometer atau sekitar 2-3 kali pergantian oli mesin. Untuk masalah harga, oli gardan hanya berkisar antara Rp. 50.000- Rp. 100.000 tergantung dari jenis dan merknya. Yang harus anda perhatikan pada saat pemilihan oli gardan adalah kekntalan oli gardan harus sesuai dengan yang disrankan oleh pabrikan mobil tersebut.
    4. Oli Rem
    Oli rem atau yang lebih dikenal dengan minyak rem memiliki fungsi yang palig penting dalam sistem pengeriman mobil karena akan mempengaruhi fungsi pengereman pada mobil anda. Apabila suplay oli mobil anda lancar maka akan membuat tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master menjadi lebih baik. Tenaga hidrolik ini digunakan untuk menghentikan putara keempat roda dari tromol atau untuk menjepit cakram.
    Dalam pemilihan oli ram pastikan untuk memilih jenis minyak rem yang tidak memiliki sifat berubah drastis pada suhu tinggi dan dapa melindungi komponen rem dari baya berkarat. Untuk masalah pergantian oli rem, pemilik kendaraan disarankan untuk mengganti minyak rem mobil anda dalam jangka waktu 2-3 tahun.
    Untuk pemilihan oli rem pastikan yang sesuai dengan kendaraan anda, pada umumnya kendaraan memakai oli rem standart berahan dasar glikol yaitu DOT 3 atau DOT 4. Namun untuk beberapa mobil tertentu memakai DOT 5 yang berbahan dasar silikon. Anda tidak boleh mengganti oli mesin dengan jenis yang berbeda. Pastikan untuk memilih oli mesin yang tepat sesuai dengan kendaraan anda.
    5. Oli Power Steering
    Mobil yang diproduksi tahun 90-an masih menggunakan power steering konvesional. Power steering merupakan sistem kemudi kendaraan yang menggunakan tenaga hidrolik untuk meringankan stir kedaraan mobil anda. Sistem power steering terdiri atas beberapa bagian seperti rack dan pinion serta tabung yang berisi oli diatas pompa.
    Fungsi dari oli power steering ini sebagai pompa hidrolik yang dapat meringankan pengguna kendaraan untuk meringankan sistem kemudi pada mobil. Jika kadar oli power steering tidak cukup, maka hal ini dapat membuat stir lebih berat dan pompa atau rack dan pinion akan menjadi rusak.
    Perhatikan pula kadar oli power steering anda. Pada saat pengisian lebih baik kadar oli kurang sedikit dari pada berlebihan. Bila anda mengisi oli hingga penuh, saat mobil sedang digunakan maka akan tekanan yang berlebih yang dapat menyababkan berbagai masalah. Hal ini dikarenakan oli power steering dapat memuai jika terkena panas yang berlebih.
    Pastikan agar tidak salah menuangkan oli yang bukan untuk peruntukannya atu pada tempatnya. Pilihlah oli yang berkualitas agar dapat merawat komponen-komponen dalam mobil anda. Jika anda masih belum memahaminya labih baik anda membawa mobil anda kebengkel saja dan melakukan emeriksaan rutin. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan dapat membantu.

Kamis, 10 Oktober 2019



Fungsi Pelumas Pada Mesin Kendaraan


Sering kali kita membahas pelumas atau oli apa yang bagus untuk mobil atau motor Anda. Namun pasti banyak diantara kalian yang belum mengetahui pasti, apa sih fungsi dari pelumas pada mesin Anda tersebut ?
Tentunya akan lebih baik jika kita mengetahui fungsi pelumas sehingga kita dapat memilih pelumas yang tepat pada mesin kendaraan kita sendiri.


1. Mengurangi Gesekan
Gesekan pada komponen-komponen yang bekerja pada sistem pelumasan akan menimbulkan panas, sehingga dapat memicu timbulnya keausan yang berlebih. Seperti diketahui, pelumas dapat bekerja dalam tiga daerah pelumasan, yaitu pelumasan batas, pelumasan selaput fluida, dan pelumasan hidrodinamika. Dimana viskositas merupakan sifat yang langsung memberi pengaruh pada gesekan. Semua bentuk panas yang timbul pada bantalan hasil gesekan harus dihilangkan pada saat sistem itu telah mencapai suhu operasi yang stabil.

2. Mengendalikan Suhu
Dalam mengendalikan suhu, sistem temperatur pelumas secara langsung menyesuaikan dan bereaksi pada suhu komponen yang memanas akibat bekerja satu sama lain. Ketika terjadi hubungan antara logam dengan logam, banyak panas yang diserap, sehingga pelumas berperan sangat penting membantu proses penyerapan panas dengan cara mentransfer permukaan yang mempunyai suhu tinggi dan memindahkannya ke media lain yang suhunya lebih rendah. Tugas ini memerlukan sirkulasi pelumas dalam jumlah banyak dan konstan.

3. Mengendalikan Korosi
Tingkat perlindungan korosi yang diberikan tergantung pada lingkungan di tempat permukaan logam yang dilumasi itu bekerja. Jika mesin itu bekerja di dalam ruangan dengan kondisi kelembaban yang rendah dan tidak ada kontaminasi dari bahan yang korosif, kemungkinan tidak terjadi korosi. Adanya kontaminasi yang korosif pada operasi mesin, membuat upaya mengendalikan korosi menjadi lebih sulit. Sehubungan dengan itu, pelumas yang digunakan dalam mesin harus memberi kemampuan perlindungan korosi dalam tingkat yang sangat tinggi. Yang perlu dipertimbangkan dalam mengatasi korosi pada mesin yang bekerja pada lingkungan yang korosif di udara terbuka adalah pengaruh kontaminasi terhadap sifat pelumas itu sendiri. Kemampuan pelumas untuk mengendalikan korosi adalah langsung berhubungan dengan ketebalan selaput pelumas yang tetap ada pada permukaan logam dan komposisi kimia pelumas. Bahan yang biasanya digunakan untuk aditif penghindar korosi adalah surfaktan.

4. Mengurangi Keausan
Keausan yang terjadi pada sistem pelumasan disebabkan oleh 3 (tiga) hal, yaitu abrasi, korosi, dan kontak antara logam dengan logam. Keausan abrasi biasanya disebabkan oleh partikel padat yang masuk ke lokasi pelumas itu berada. Bentuk keauasan abrasi adalah torehan (scoring) dan garukan (starching). Keausan yang diakibatkan karena korosi umumnya disebabkan oleh produk oksidasi pelumas. Pemrosesan yang lebih sempurna dengan menambahkan aditif penghindar oksidasi dapat mengurangi terjadinya kerusakan pelumas. Keausan juga disebabkan oleh terjadinya kontak antara logam dan logam yang merupakan hasil rusaknya selaput pelumas. Singkatnya, sesuatu yang menyebabkan permukaan logam yang dilumasi saling mendekat sehingga terjadi kontak antara satu permukaan dengan permukaan lainnya menyebabkan timbulnya keausan.

5. Mengisolasi Listrik
Pada beberapa penggunaan khusus, pelumas dituntut untuk bersifat sebagai isolator listrik. Untuk tetap mendapatkan nilai isolasi maksimal, pelumas harus dijaga tetap bersih dan bebas air. Pelumas harus tidak mengandung aditif yang menimbulkan proses elektrolisis jika terkena sejumlah air.

6. Meredam Kejutan
Fungsi dari pelumas sebagai fluida peredam kejutan dilakukan dengan 2 (dua) cara. Pertama, yang sangat dikenal adalah memindahkan tenaga mekanik ke tenaga fluida seperti dalam peredam kejut otomotif (shock absorbser). Dalam hal ini, vibrasi atau osilasi tubuh kendaraan menyebabkan piston yang berada di dalam silinder fluida yang tetutup bergerak naik turun. Fluida bergerak mengalir dari sisi piston ke sisi yang melewati suatu celah dengan menghilangkan tenaga mekanik melalui gesekan fluida. Untuk itu, biasanya digunakan pelumas dengan indeks viskositas yang tinggi. Mekanisme kedua yang berperan dalam meredam kejutan fungsi pelumas adalah perubahan viskositas terhadap tekanan.

7. Pembersih Kotoran
Pelumas disebut sebagai pembersih atau pembilas kotoran yang masuk di dalam sistem karena adanya partikel padat yang terperangkap diantara permukaan logam yang dilumasi. Hal ini benar-benar terjadi pada jenis mesin internal-combution, dimana aditif detergen-dispersan digunakan untuk melumatkan lumpur dan membawanya dari karter ke saringan yang dirancang untuk menepis partikel padat yang dapat menimbulkan keausan.

8. Membentuk Sekat
Minyak Pelumas sendiri bersifat sebagai sekat, yaitu pelumas yang tinggi viskositasnya akan berfungsi sebagai sekat dari celah yang lebih lebar. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mesin yang sudah tua menggunakan pelumas mesin yang memiliki viskositas lebih tinggi dari normalnya. Hal ini disebabkan jarak bebas atau clearance mesin tua lebih lebar dari mesin 

Senin, 23 September 2019

Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti bantalan. Dalam ilmu mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya.
Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan yang diijinkan oleh desain bearing itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya, dan juga berdasarkan gaya atau jenis beban yang dapat ia tahan. Berikut adalah macam-macam bearing dilihat dari berbagai aspek:
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi menjadi dua jenis yakni:
  • Anti-friction bearing : yaitu bearing yang tidak akan menimbulkan gesekan. Contoh: roller dan ball bearing
  • Friction bearing : yakni bearing kerjanya dapat menimbulkan gesekan. Contoh: bush dan plain bearing.
2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing, maka berikut adalah jenis-jenisnya:
  • Journal Bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak lurus terhadap sumbu shaft horisontal.
  • Foot step atau pivot bearing: adalah bearing yang didesain pada poros vertikal untuk menahan beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.
  • Thrust bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban horisontal yang paralel dengan sumbu poros 
20120604-082713 AM.jpg
Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnyabearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjadi komponen penting pada berbagai desain mesin yang melibatkan poros (shaft) dengan casing atau bagian yang diam, seperti motor listrik, motor bakar, pompa, roda, dan lain sebagainya. Bearing menjadi titik pertemuan antara bagian mesin yang berputar dengan bagian yang diam. Ia juga bertugas untuk mentransmisikan beban yang ada pada poros untuk diteruskan ke sisi casing, atau bisa juga sebaliknya.
20130916-082022 AM.jpg
Roller Bearing
(Sumber)
Karena fungsinya yang krusial, bearing membutuhkan perawatan yang baik sehingga didapatkan umur kerja yang panjang. Salah satu bentuk perawatan bearing yang utama adalah lubrikasi atau pelumasan. Berikut adalah fungsi lubrikasi pada bearing:
  1. Membentuk lapisan film lubrikasi diantara dua bidang kontak sehingga dapat membantu menahan beban kerja serta mencegah keausan dan kerusakan prematur.
  2. Menyerap panas yang timbul.
  3. Mencegah kontaminasi kotoran-kotoran yang berasal dari luar.
  4. Menghindari suara bising.
  5. Mencegah korosi pada bearing.
  6. Sebagai sistem sealing tambahan.
Secara umum sistem pelumasan pada bearing dibagi menjadi tiga jenis, yakni menggunakan grease, menggunakan oli, dan tipe kering. Pemilihan diantara ketiganya tergantung atas kondisi operasional bearing, jenis dan ukuran bearing, konstruksi penggunaan bearing, kebutuhan sirkulasi pelumasnya serta biaya yang tersedia.
Grease Lubrication
Grease adalah zat lubricant yang berstruktur semi-solid. Grease dibuat dari minyak mineral atau juga nabati yang dicampur dengan zat pengental sejenis sabun. Terkadang ditambahkan pula dengan zat aditive seperti PTFE, grafit, dan molibdenum desulfit, untuk memperbaiki sifat-sifat pelumasnya.
Grease digunakan pada mekanisme bearing yang hanya membutuhkan sedikit lubrikasi, dimana tidak perlu menggunakan oli sebagai lubricant. Ia juga berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran masuk ke bearing. Sisi negatif dari penggunaan grease adalah gesekan pada bearing yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan oli, hal ini disebabkan karena nilai viskositasnya yang tinggi.
Berikut adalah beberapa jenis grease bearing yang diklasifikasikan berdasarkan jenis bahan dasar serta fungsinya:
  1. Mineral Grease. Jenis ini menggunakan bahan dasar utama dari mineral minyak bumi, yang dikentalkan oleh bahan sabun. Tipe ini biasa digunakan pada bearing-bearing mesin industri. Dapat bekerja pada temperatur tinggi, terutama yang berbahan dasar sintetis.
  2. Silicone Grease. Tipe ini menggunakan bahan pengental silika yang tidak akan membentuk struktur kristal di dalamnya. Grease tipe ini tidak akan merusak seal yang terbuat dari karet karena bahan dasarnya yang tidak menggunakan minyak bumi.
  3. Food-Grade GreaseGrease jenis ini menggunakan bahan dasar minyak nabati. Ia digunakan sebagai pelumas pada bearing-bearing mesin yang melakukan kontak langsung dengan makanan. Industri manufaktur yang memproduksi makanan pasti menggunakan pelumas jenis ini pada mesinnya.
Salah satu jenis bearing yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah tipe ball bearing. 90% dari ball bearing menggunakan pelumas grease. Penggunaan grease pada ball bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan desain bearing tersebut menjadi tiga, yaitu:
  1. Single-Shield Bearing. Tipe ini menggunakan sebuah bearing yang memiliki desain khusus dimana pada salah satu sisinya dibuat sebuah dinding tipis (shield). Dinding ini berfungsi untuk menjaga agar kotoran yang tercampur dengan grease di luar dinding tidak masuk ke sisi roller. Desain ini akan lebih memperpanjang usia bearing karena kotoran tidak akan secara mudsh masuk ke sisi roller.
    20130917-090412 AM.jpg
    Single-Shield Bearing
    (Sumber)
  2. Double-Shield Bearing. Sama dengan tipe sebelumnya, hanya saja kali ini terdapat dua dinding tipis di kedua sisi roller. Dengan desain ini akan didapatkan perlindungan yang lebih maksimal terhadap roller. Sirkulasi grease terjadi dengan perlahan pada saat mesin berputar dan menciptakan gaya sentrifugal pada bearing tersebut.
    20130917-091157 AM.jpg
    Double-Shield Bearing
  3. Open Bearing. Berbeda dengan dua tipe sebelumnya, tipe ini tidak menggunakan dinding (shield) untuk melindungi roller. Namun jenis ini adalah yang paling cocok digunakan untuk mesin dengan beban kerja yang tinggi, sehingga membutuhkan sirkulasi grease lebih besar untuk kebutuhan pendinginan.
    20130917-092049 AM.jpg
    Open Bearing
Penggunaan pelumas dalam kendaraan cukup vital fungsinya. Pasalnya, pelumas yang mengoptimalkan kinerja gesekan dari dua komponen atau lebih di kendaraan. Apalagi tiap persinggungan antar metal butuh pelindung maksimal untuk meminimalkan gejala friksi. 
Selain oli, pelumas juga bisa berbentuk sebuah grease atau gemuk. Selain memperpanjang umur pakai, gemuk juga mampu mengoptimalkan kinerja komponen gerak di mobil. Gemuk sendiri memiliki viskositas lebih tinggi dari oli.
Grease  biasanya dibentuk dari kalsium, sodium atau gel lithium (sabun) yang terelmusi dengan oli mineral. Tipikal sabunnya tergantung kondisi gemuk yang diadopsi. Perbedaan sabun menunjukkan tingkatan resistensi suhu (biasanya dihubungkan viskositas dan volatilitas), anti-air dan reaksi kimia.
Karakteristik dari sebuah gemuk juga berbeda-beda, itu juga yang menyebabkan pengaplikasiannya berbeda. Ada gemuk yang mampu bekerja hingga suhu 190 hingga 220 derajat Celcius, dan ada juga yang lebih dari itu. Contohnya, seperti geuk pada bagian roda yang ada di sekitar cakram atau bearing alternator. 
Selain sebagai pelumas, fungsi gemuk juga untuk mencegah korosi atau karat. Untuk pengaplikasian di konektor kabel, gemuk juga dapat berguna untuk mencegah masuknya air.
Pada umumnya, performa gemuk sebanding dengan harga yang ditawarkan. Maka itu, jangan mudah termakan rayuan dari gemuk dengan harga murah. Gemuk dengan kualitas rendah biasanya mudah mengeras jika didiamkan, atau bisa juga mudah mencair atau terbakar.
 
Berdasarkan bahannya, pengaplikasian gemuk juga dapat berbeda-beda.
1.Grease LithiumGrease lithium banyak beredar di pasaran dan dikenal sebagai gemuk serbaguna. Aplikasi gemuk ini digunakan secara periodik di komponen suspensi dan kemudi, seperti rack,  bantalan roda, poros roda dan lainnya. 
2. Grease Molybdenum DisulphideBiasanya mampu bekerja optimal di temperatur tinggi. Aplikasinya cocok pada lengan suspensi, ball joint, cross joint, rack, dan opinion.
3. Grease KaretGemuk jenis ini terbuat dari bahan nabati untuk mencegah komponen karet memuai. Umumnya digunakan di seputar komponen rem.
4. Grease SintetikKarakteristik gemuk sintetik ini tidak terlalu tahan dengan suhu tinggi dan mudah memuai.
 
Selain spesifikasi, warna gemuk juga bisa dijadikan sebagai pembeda. Contohnya, grease biru (multiguna), hitam (propeler), merah muda (karet seputar rem), dan lainnya.

Sabtu, 21 September 2019


CV.CAHAYA MITRA GLOBAL adalah distributor produk pelumas (oli dan grease) untuk mesin-mesin industri dan alat berat dengan merk Balmerol yang di produksi oleh PT. Balmer Lawrie Indonesia.adapun produk-produk yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :



Balmerol Lubricants Indonesia                                              


PRODUCT RANGE :

A. Automotive/Mobile Plant Lubricants
    1. Engine Oils
        a. Heavy Duty High Speed Diesel Engine Oils
            • Balmerol Protomac Gold Premium CI 4, 15W-40
            • Balmerol Protomac Gold Premium CH 4, 15W-40

        b. High Speed Diesel Engine Oils
            • Balmerol PRD SAE 30
            • Balmerol PRD SAE 40
            • Balmerol PRD SAE 50

        c. Gasoline Engine Oils
            • Balmerol Gold Premium 20W-50, API SJ
            • Balmerol Gold Premium 15W-40, API SJ

    2. Gear & Transmission Oils
        a. Differential/Final Drive Gear Oils
            • Balmerol HP 140 SPL Oil, API GL 5
            • Balmerol HP 85W-140, API GL 5
            • Balmerol HP 85W-140, API GL 4

        b. Transmission Oils
            • Balmerol HP 90 SPL Oil, API GL 5
            • Balmerol HP 80W-90, API GL 5
            • Balmerol HP 80W-90, API GL 4

        c. Automatic and Powershift Transmission Oils
            • Balmerol ATF DEXRON III
            • Protomac C10W
            • Protomac C 30
            • Protomac Ultra 10W
            • Protomac Ultra 30

    3. Wheel Bearing 
        a. Wheel Bearing Greases
            • Balmerol MP Grease 2 , NLGI 2
            • Balmerol Autoplex, NLGI 2/3
            • Balmerol Autoplex LC, NLGI 2/3
            • Balmerol Liprex 320, NLGI 3
            • Balmerol Yellow Cup, NLGI 2

        b. Chassis Joints, Suspension, Pin & Bushing
            • Balmerol Chassis L, NLGI 2/1
            • Balmerol MP Grease 2, NLGI 2
            • Balmerol Autoplex, NLGI 2/3
            • Balmerol Liprex HDX – 460, NLGI 2

B. Industrial Lubricants
    1. Engine Oils

        a. Heavy Duty Diesel Engine Oils
            • Balmerol Protomac Gold Premium CI 4, 15W-40
            • Balmerol Protomac Gold Premium CH 4, 15W-40
            • Balmerol PRD SAE 30
            • Balmerol PRD SAE 40
            • Balmerol PRD SAE 50

        b. Medium Speed Diesel Engine Oils (Powergen & Marine)
            • Balmerol Protoshakti 124
            • Balmerol Protoshakti 204
            • Balmerol Protoshakti 304
            • Balmerol Protoshakti 404

    2. Gear Oils
        a. Close Gear
            • Balmerol Protomac SP ISO VG 150
            • Balmerol Protomac SP ISO VG 220
            • Balmerol Protomac SP ISO VG 320

        b. Open Gear
            • Balmerol Blucoat 3 (with EP)
            • Balmerol Spraylube RN
            • Balmerol Blutak 40

    3. Hydraulic Oils
        • Balmerol Protomac H ISO VG 32
        • Balmerol Protomac H ISO VG 46
        • Balmerol Protomac H ISO VG 68

    4. Chain and Steel Wire Rope
        • Balmerol Blutak 40
        • Balmerol Blucoat 3

    5. Bearings and Greases
        • Balmerol Liprex EP 2, NLGI 2
        • Balmerol Liprex EP 3, NLGI 3
        • Balmerol Multipurpose Grease 2, NLGI 2
        • Balmerol Licom 2, NLGI 2
        • Balmerol Licom 3M, NLGI 3
        • Balmerol Moly ML, NLGI 2
        • Balmerol SCHT 2, NLGI 2
        • Balmerol Liprex 320, NLGI 3
        • Balmerol HTB 2, NLGI 2
        • Balmerol Liprex HDX – 460, NLGI 2

    6. Compound Oils
        • Balmerol SM 7000

    7. Industrial Specialty Products
        Turbine Oils

        • Protomac T, ISO VG 32
        • Protomac T, ISO VG 46
        Morgan Bearing Oils
        • Protosteel, ISO VG 257
        • Protosteel, ISO VG 320
        Quenching Oils
        • Protoquench SM Light
        • Protoquench SM Medium
        • Protoquench SM Heavy

Kamis, 19 September 2019

BALMEROL PROTOMAC SP GEAR OILS
(Industrial Gear Oils)

PRODUCT DESCRIPTION
BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are premium quality all purpose industrial gear oils.
BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are blended from carefully selected paraffinic base stock and combination of synergistic additives to achieve good load carrying properties, excellent lubricity and superior oxidation resistance. BALMEROL® Protomac SP Gear Oils mcct AGMA Std. 250 – 04, US Steel 222 and 224, IS 8406 and IPSS 1-09-033 specifications. Selected viscosity grades also conform to Cincinnati Milacron and other OEM spesicifations.

APPLICATIONS
BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are recommended for lubrication of all types of circulation, spray, splash or dip bath lubrication mechanisms. For achieving best performance, BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are recommended to be used upto 110oC. BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are recommended for use in all convensial types of gears, sliding mechanisms, chain drives and flexible couplings, as also for use in mechanisms operating under heavy / shock loads and vibrations.
BALMEROL® Protomac SP Gear Oils can be filtered or centrifuged without the loss of additives and are thus suitable for use in continuous re-circulation systems incorporating filters. BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are available in eight standard ISO viscosity grades.
CAUTION: BALMEROL® Protomac SP Gear Oils should not be used through common sump for gear and hydraulic oils. BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are not recommended for limited slip differential applications viz. automotive differential gear boxes.

AVAILABILITY
BALMEROL® Protomac SP Gear Oils are available in 200 liter an 20 liter packing.




BALMEROL PROTOMAC SP GEAR OILS

TECHNICAL SPECIFICATIONS


PROPERTIES
68 SP
100 SP
150 SP
220 SP
320 SP
460 SP
680 SP
ISO Viscosity
68
2 EP
100
- - -
150
4 EP
220
5 EP
320
6 EP
460
7 EP
680
8 EP
Kinematic Viscosity at 40oC, cST
66 - 72
90 -
110
140 -
160
200 -
240
300 -
340
440 -
500
640 -
700
Viscosity Index, min
95

95
95
90
90
90
90
Flash Point (COC), oC, min
200
210
210
230
230
240
240
Rust Test
No Rust

No Rust
No Rust
No Rust
No Rust
No Rust
No Rust
Timken OK Load, Ibs
50

50
60
60
60
60
60
FZG Test min Stages
11

11
11
11
11
11
11